Bab 742
"Nggak bisa, aku mau sekarang!" seru Alice mendorong Damian secara paksa ke dinding.
Damian juga tergoda dan merasakan panas di sekujur tubuhnya. Akan tetapi, ketika memikirkan Alice sedang mengandung bayi di perutnya, Damian hanya bisa menahannya dengan kuat.
"Sayang, jangan begini," jawab Damian. Dia ingin mendorong Alice menjauh, tetapi tidak berani terlalu keras karena takut akan melukai Alice.
Hal ini nampak di mata Alice, kemudian dia menyahut, "Mau sok jual mahal? Hm?"
Alice menggigit bibirnya. Dia menyipitkan mata bunga persiknya samar dengan sedikit kemerahan di ujung matanya, tampak penuh nafsu dan liar.
Jakun Damian bergulir, pupil hitamnya makin gelap dan dalam. Ini terlalu liar!
Mereka berdua sangat dekat, suasana canggung di sekitar mereka makin samar. Begitu mereka baru saja melepas pakaian, tiba-tiba nada dering dari ponsel terdengar.
Alice terdiam.
"Sayang, ponselmu," sela Damian yang akhirnya menemukan kesempatan untuk melarikan diri dan mengingatkan Alice.
Alice tida
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda