Bab 729
"Apa itu aneh?" ucap Damian tanpa menjawab pertanyaannya.
"Kamu!" seru Anis sambil terengah-engah. Hanya Damian yang bisa dengan mudahnya memancing kemarahannya, "Hapus nomor teleponku dari daftar blokir kamu."
Damian tertawa sinis, "Kamu ingin aku hapus? Kenapa aku harus mendengarkanmu?"
Anis benar-benar marah hingga tekanan darahnya naik dengan cepat. Dia sudah besar dan dirinya sudah tidak bisa lagi mengendalikannya.
Anis mengambil napas dalam beberapa kali. Dia takut tidak bisa mengatakan hal yang ingin dia bicarakan hari ini jika dia terus mempermasalahkan nomor telepon yang diblokir oleh Damian.
"Aku bisa nggak melarang kamu dengan Alice, tapi kamu harus kembali bekerja di kantor pusat," ucap Anis langsung ke tujuannya hari ini.
Damian seolah-olah mendengar lelucon besar, lalu dia mencibir, "Memangnya kamu bisa melarangku?"
Pelayan Mikael melihat wajah Anis makin suram. Dia tahu ini adalah tanda awal kemarahannya. Lalu, dia segera memberi saran, "Pak Damian, bagaimanapun Pak Anis
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda