Bab 727
Alice berkata, "Baik, terima kasih."
"Alice, semoga kamu cepat sembuh," kata Luca sambil hendak memberikan bunga kepadanya. Saat itu, Damian keluar dari ruang pasien setelah selesai mengemas barang-barang.
Luca merasakan tatapan tajam seperti pedang dari pria yang sedang menatapnya. Bunga yang dipegangnya ditarik kembali. Dia ingin memberikan bunga itu kepada Alice, tetapi dia tidak berani.
Alice menatap Luca sejenak, lalu bertanya, "Kamu nggak kuliah di luar negeri?"
Luca melihat gadis pujaannya peduli padanya dan merasa sangat senang. Dia menjawab, "Aku nggak pergi ke luar negeri. Aku masih ingin tinggal di sini. Sekarang, aku juga di Universitas Prawijaya untuk belajar matematika. Ketika kamu sembuh, kita bisa belajar bersama nanti."
Bisa belajar bersama dengan gadis pujaan adalah hal yang paling menyenangkan.
Alice sedikit terkejut. Chris yang begitu mementingkan putranya bisa setuju anaknya untuk tidak kuliah ke luar negeri, melainkan tetap tinggal di dalam negeri.
Namun, dia juga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda