Bab 678
"Jangan pergi ... " ujar Damian sambil menahan tangan Alice, dia tidak ingin membiarkannya pergi.
Dia takut jika kali ini Alice pergi, dia tidak akan kembali lagi.
Damian baru saja bangun, wajah dan bibirnya agak pucat, membuat orang yang melihatnya tidak tahan untuk merasa iba.
Alice dengan kuat menahan perasaannya, dia berusaha keras melepaskan tangannya, lalu pergi meninggalkan bangsal.
Damian hendak turun dari tempat tidur untuk mengejarnya, tapi begitu dia bergerak, dia menyadari bahwa seluruh tubuhnya terasa sakit. Luka di tangan kanannya sudah dibalut dengan baik, tetapi kini sedikit berdarah karena dia terlalu keras tadi.
"Kak Damian, tubuhmu banyak luka lecet. Jangan sembarang bergerak," ucap Calvin menasehatinya.
"Ya, biarkan kakak ipar pulang dan istirahat dulu. Dia sudah menjagamu semalaman tanpa tidur sama sekali, dia butuh istirahat," saran Evren juga.
Jika bukan karena Alice, mereka mungkin harus menunggu sampai pagi untuk bisa membuat Damian yang kehilangan kendali ping
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda