Bab 558
Detak jantung Jovi makin cepat saat dia membaca pesan itu. Dia segera mendongak dan melihat sekeliling. Dia menghela napas lega ketika melihat tidak ada orang di dekatnya. Namun, detak jantungnya masih berdetak dengan gugup dan tangannya yang memegang ponsel bergetar sedikit tidak terkendali.
"Kamu nggak boleh mengkhianati Alice dan Nenek Yulia!"
"Apa yang bisa kuberikan padamu, bisa dengan mudah kuambil kembali!"
Kata-kata yang pernah diucapkan Jova dan Alice padanya sebelumnya terus terngiang di benaknya. Seolah ada dua suara yang berbeda terus beradu pendapat, tidak ada yang mau mengalah.
Jovi mencoba mengingat kebaikan yang Alice berikan padanya. Namun pada akhirnya, dia tidak bisa menahan pesona wajah tampan Damian yang sangat mengesankan yang tersembunyi di dalam hatinya.
Tepat pada saat ini, dia mendengar suara riuh dari halaman. Dia mengintip sedikit hanya untuk melihat Damian dan Alice bergandengan tangan. Mereka keluar dari ruang timur sambil berbincang riang, lalu menuju rua
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda