Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 495

Pembawa acara buru-buru datang untuk mengatur suasana. Banyak tamu perlahan-lahan pergi, sementara yang tersisa tidak mau pergi. Dengan ragu-ragu, si pembawa acara menatap Alice. Dia ingin maju, tetapi terhalang oleh para pengawal. "Kak, bagaimana penampilan sombongku barusan?" tanya Eden. Dia merasa bangga dan tidak lupa pamer ke Alice. Kaden bergumam dalam hati, "Kamu cuma mengandalkan kekuasaan orang lain. Kamu sangat sombong!" Alice mengangkat tangannya dan mengelus kepala Eden. Dia menjawab, "Bagus." Eden selalu tidak suka orang lain mengelus kepalanya. Jika ada yang mengelusnya, dia akan marah. Namun, saat ini, dia tidak marah. Sebaliknya, Eden justru bertanya, "Apa rasanya nyaman?" Rambut adiknya ini cukup lembut. Rasanya lebih baik daripada tiramisu. Alice menjawab, "Lumayan." Mata Eden berbinar dan segera berkata, "Jadilah guruku dan aku akan membiarkanmu mengelus rambutku setiap hari!" Alice terdiam. "Nona Gagak, urusan keluargamu sudah beres. Bukankah sekarang giliranku untu

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.