Bab 450
Begitu melihat Alice mengernyit, hati Wenda yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidur pun sontak menjadi gelisah.
"Anakku baik-baik saja, 'kan?" tanya Wenda dengan panik.
Nenek Yulia berhasil menghentikan pendarahannya dan memintanya untuk tetap tenang sambil menunggu Alice datang, lalu ke dapur untuk merebus obat.
Alice menurunkan tangannya, lalu bertanya dengan suara dingin, "Kamu yakin kamu disiplin minum obat yang kuresepkan?"
Firasat Wenda mendadak menjadi buruk karena Alice tidak menjawab pertanyaannya, dia pun bangun dan duduk dengan gelisah. "Iya, minum kok! Justru aku jadi begini gara-gara minum obatmu!"
Alice mengusap tangannya dengan tisu basah sambil berkata, "Coba ambil obat yang masih tersisa."
Carlo segera mengambil sebuah botol keramik berukuran kecil dari meja samping di tempat tidur, lalu memberikannya kepada Alice sambil berkata, "Aku menyimpan obat ini dengan hati-hati, jadi hanya kami berdua yang tahu lokasinya!"
Maksud Carlo adalah obat itu tidak mungkin di
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda