Bab 441
Melihat Carlo dan Kaden benar-benar ingin menelepon untuk mencari informasi, Alice segera bangkit dan berkata, "Ini sudah larut. Lebih baik kita semua segera mandi dan tidur. Dalam mimpi, semuanya ada."
Carlo, Kaden, dan Nenek Yulia sama-sama terdiam.
"Tunggu dulu, apa cuma aku yang penasaran dari mana Kakak mendapatkan uang yang begitu banyak untuk membeli Mutiara Hitam? Katanya Mutiara Hitam itu dibeli dengan harga hampir dua miliar," kata Eden tiba-tiba.
Begitu kata-kata Eden selesai diucapkan, pandangan semua orang segera beralih ke Alice, seakan baru menyadarinya.
Kaden bergumam dalam hati, "Duh, malu sekali! Ternyata adikku lebih kaya dariku!"
Carlo juga bergumam dalam hati, "Jadi, selama ini, aku sudah menjadi bahan becandaan keluarga Amarta?"
Amel juga ikut bergumam, "Alice hebat sekali!"
Nenek Dela juga bergumam dalam hati, "Apa belum terlambat untuk menyayangi cucuku sekarang?"
Damian ikut bergumam dalam hati, "Ini mengingatkanku untuk segera pulang dan memeriksa buku keuanga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda