Bab 439
Alice sedang menikmati air jahe dengan gula merah yang dibuat oleh Bibi Sarti. Dia tidak terlalu memperhatikan halaman mana yang dia buka sebelumnya. Dia berkata dengan samar, "Kurang lebih sama dengannya."
"Kalian belajarnya terlalu lambat! Aku hampir selesai membaca semuanya!" kata Eden dengan nada meremehkan. Lalu, dia membuka laptopnya dan melanjutkan, "Aku bahkan sudah coba praktik dengan membuat sebuah permainan kecil!"
Sambil berbicara, Eden menekan sebuah ikon di layar laptop. Layar pembuka menampilkan latar belakang langit biru besar, padang rumput berwarna hijau kekuningan, serta jalan raya abu-abu. Warna-warna cerah tersebut membentuk sebuah permainan balap mobil di jalan raya yang sangat sederhana.
Meskipun tidak ada estetika yang terlihat sama sekali, setidaknya skrip kode dasar untuk menjalankan permainan itu sudah benar.
"Bagaimana? Aku hebat, 'kan? Aku memang seorang genius!" seru Eden dengan bangga sambil menatap Damian dan Alice. Wajahnya seolah-olah meminta pujian da
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda