Bab 430
Damian menggenggam tangan Alice, menariknya untuk duduk di pangkuannya, lalu memeluknya erat dari belakang.
Perubahan mendadak yang begitu manis ini membuat Alice merasa ada yang aneh. Dia menoleh untuk bertanya, "Ada apa?"
"Aku kangen kamu," jawab Damian sambil menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Alice, lalu menggosokkannya dengan manja.
Alice merasa geli dengan perlakuannya. Dia mengangkat tangan, menekan kepala pria itu yang tidak bisa diam, lalu bertanya, "Apa urusan tadi malam sudah selesai?"
"Ya, ternyata saudara dari seorang pengedar narkoba yang dulu aku habisi menyewa orang untuk balas dendam. Pelakunya sudah tertangkap," jawab Damian.
Untuk menghindari membuat Alice panik, Damian sengaja tidak menyebutkan soal penembak jitu yang terlibat.
Dia hanya menugaskan seseorang untuk diam-diam melindungi Alice.
"Kamu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk siapa?" tanya Damian.
"Keponakanmu, Wenda. Detak jantung janinnya sedikit nggak normal, jadi dia memintaku untuk membantunya men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda