Bab 428
Ketika Wenda melihat orang yang masuk melalui pintu, dia tertegun sejenak.
Gadis itu mengenakan kemeja hitam sederhana, celana jin hitam, serta sepatu bot Martens hitam. Rambut panjangnya diikat tinggi, menciptakan kesan tangguh, rapi, juga penuh karisma.
Pakaian serba hitam itu membuat kulitnya tampak sangat putih bercahaya. Wajahnya yang indah, dengan sepasang mata cantik yang indah dihiasi bulu mata panjang dan tebal, perlahan-lahan menyatu dengan gambaran gadis kecil yang ada dalam ingatan Wenda.
Lenni Cavali!
Tidak, sekarang namanya adalah Alice Hermawan.
Jika bukan karena Nenek Yulia, dia mungkin tidak akan mengenali gadis ini sebagai sepupu kecilnya yang dulu pernah ada!
Mereka ternyata tidak mati, bahkan sudah bersembunyi di Kota Canai selama hampir setengah tahun!
Memikirkan apa yang terjadi pada Marisa, Wenda tanpa sadar meremas selimut dengan erat.
"Dokter sakti tanpa nama!" ujar Carlo dengan tidak terduga. Wajahnya penuh kegembiraan saat dia melangkah maju sambil berkata, "
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda