Bab 421
Damian menyadari bahwa nafasnya yang mulai tenang tiba-tiba tidak teratur lagi. Dia pun dengan lembut memanggil Alice, "Sayang, apakah kamu baik-baik saja?"
Alice tidak menanggapinya.
Damian merasa ada yang tidak beres. Dia segera menutup mata Alice dengan tangan dan menyalakan lampu.
Yang terlihat adalah wajahnya pucat pasi, napasnya terengah-engah, keringat dingin menetes dari dahinya. Setelah dia menyesuaikan diri dengan cahaya, Damian melepaskan tangannya dan menatap kosong dengan tatapan yang hampa.
Penampilannya yang lelah dan menyedihkan membuat hati siapa pun yang melihatnya menjadi sangat tersentuh.
"Sudah tidak apa-apa, jangan takut." kata Damian sambil mengusap keringat dingin dari dahinya dengan tisu, dan menenangkan dengan lembut.
Alice butuh beberapa waktu untuk kembali tenang, kemudian tatapannya mulai fokus lagi. Alice melihat pria di depannya, meraih lehernya, dan menenggelamkan wajahnya di lehernya, seakan seluruh tubuhnya berpelukan dengannya, menghirup aroma dari tu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda