Bab 398
"Apa ada yang sengaja menargetkan kita?" ujar Jovi dengan wajah cemas.
Alice mengangguk pelan dan membalas, "Iya."
"Lalu, bagaimana?" tanya Jovi dengan gugup.
"Untuk menghancurkan mereka, kita harus membuat mereka kacau dulu. Tanpa kehebohan, beberapa departemen nggak akan bertindak. Jangan khawatir, aku punya cara untuk menghadapinya," ujar Alice berusaha menenangkan Jovi.
Jovi mengangguk. Dia percaya pada Alice dan kembali ke ruang obat untuk terus membuat ramuan bagi pasien.
"Kak Jova, apa Harris belum datang untuk membayar biaya pengobatan?" tanya Alice kepada Jova yang sedang membantu bersih-bersih.
Baru saja Alice selesai bicara, terdengar suara arogan Harris dari pintu, "Baru sehari nggak bertemu, sudah merindukan aku?"
Harris berjalan masuk dengan angkuh. Pria itu mengenakan jaket kulit, sepatu bot kulit, serta kacamata hitam.
Jova mengernyit. Dia khawatir Harris akan membuat masalah lagi. Jadi, sebelum pria mendekati Alice, Jova menghentikannya, "Aku takut kalian menikmati lay
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda