Bab 306
Damian tidak tinggal lama. Sebelum dia selesai minum segelas teh susu, dia menerima telepon dan harus segera pergi. Sebelum pergi, dia tidak lupa memanggil Luca untuk ikut bersamanya.
Dia menggunakan alasan lupa di mana dia memarkir mobil untuk menyuruh Luca mengantarkannya.
Luca merasa bingung dengan alasan ini.
"Bukannya kamu sendiri yang memarkir mobilnya? Kalau kamu sendiri saja nggak ingat, bagaimana mungkin aku tahu di mana mobilmu diparkir?" batin Luca.
Namun, nada suara Damian tidak memberinya ruang untuk menolak. Karena kekuatan dan otoritasnya, Luca pun dengan patuh mengantarkannya.
Mereka belum berjalan jauh ketika Luca melihat mobil Maserati yang diparkir di pinggir jalan.
Dia tiba-tiba memahami maksud pria ini memintanya untuk mengantarnya.
Ini bukan soal menunjukkan jalan, tetapi jelas untuk memisahkannya dari gadis pujaannya.
"Kamu suka Alice?" tanya Damian tiba-tiba.
Hati Luca berdegup kencang, tiba-tiba merasa canggung. Dia menjawab, "Aku ... "
Sebenarnya dia belum per
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda