Bab 25
Angin dingin di akhir musim gugur mengalir masuk ke dalam rumah di tengah malam, disertai ular yang hening, membuat suasana dalam rumah itu terasa menakutkan.
Di luar jendela adalah balkon yang terhubung ke kamar sebelah. Dalam balkon tidak ada penerangan.
Alice bangkit dan hendak pergi ke jendela, tiba-tiba dia melihat bayangan gelap melintas di balkon.
Kemudian, terdengar suara berdetak dan lampu di kamarnya dimatikan.
Alice terdiam.
Eden berjongkok di bawah jendela sambil memegang kamera, menunggu untuk merekam ekspresi Alice yang menyedihkan saat dia ketakutan dan berteriak histeris.
Namun, tiga menit telah berlalu dan jeritan yang diharapkan tidak kunjung terdengar. Eden hampir membeku karena dia memakai piyama dan berjongkok di tengah malam.
Mengapa reflek orang desa ini sangat lama? Dia masih tidak berteriak.
Sepuluh menit berlalu lagi.
Sunyi senyap dalam kamar.
Mungkinkah orang desa itu pingsan karena ketakutan?
Eden tidak sabar lagi, dia menekan tombol yang mengendalikan lampu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda