Bab 234
Kaden sedang terburu-buru mencari seseorang, sehingga dia tidak memperhatikan nomor kamar yang diberikan oleh resepsionis. Saat dia sampai di kamar, dia baru ingat Nenek yang seharusnya berbagi kamar dengan Alice tidak datang, dan Damian yang datang menggantikannya. Jadi, Kaden dan Damian pun harus berbagi kamar.
Alice berdiri di depan pintu kamar. Dia melihat nomor kamar di kartu kunci di tangannya, kemudian melihat Damian, dan terakhir melihat Kaden.
"Kamu benar-benar kakak kandungku!" batin Alice.
Kaden terkejut melihat kartu kamar itu.
"Bagaimana kamu mengaturnya? Pelit sekali! Nggak bisa buka satu kamar lagi?" protes Eden sambil menendang Kaden.
Damian menyunggingkan senyum tipis di sudut bibirnya dan berkata, "Baiklah, karena kamarnya terbatas, kita tinggal bersama saja untuk malam ini."
"Nggak bisa!" seru Kaden dan Eden serempak.
"Menurutku kamu sama sekali tidak merasa tertekan," batin Kaden.
"Di mana yang tidak bisa diakses? Bukankah semua tempat sudah dibersihkan?" batin Eden
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda