Bab 220
Alice kembali berkata, "Tunggu aku di depan saja."
Dua puluh menit kemudian, Yofie memarkir mobilnya di depan gerbang Hotel Imperial.
Alice lalu turun dari mobil dengan memakai topeng di wajahnya.
Setelah jam makan siang, tidak terlihat begitu banyak orang di sini. Alice langsung masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai empat.
Lantai empat adalah tempat hiburan di Hotel Imperial. Tempat ini sangat ramai di malam hari, tetapi tidak untuk sekarang.
Ketika keluar dari lift, Alice melihat dua pria yang berjalan keluar dari bar di depannya. Alice bergegas menghindar dan bersembunyi di balik tiang.
Selain suara langkah kaki yang mendekat, Alice juga mendengar percakapan di antara mereka.
"Tidak heran kenapa Paman masih belum pernah pacaran meski sudah berusia 24 tahun. Ternyata alasannya bukan karena belum ingin mewarisi warisan Kakek, melainkan karena dia suka sesama jenis," ujar Rian.
"Rian, jangan bicara sembarangan setelah pulang nanti," jawab Rowen.
Keduanya lalu berjalan ke depan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda