Bab 180
Ken merasa dia memang layak menjadi wanita yang disukai Damian. Menarik!
Namun, Boby merasa kebingungan.
Ken dan Dirga sendiri yang datang untuk membebaskannya, bukankah seharusnya dia segera bangkit dan pergi?
Mengapa dia tidak bergerak sama sekali?
Apakah dia suka tempat ini?
Boby melangkah maju lagi untuk mengingatkan Alice dengan nada rendah diri dan penuh hormat, "Nona Alice, Pak Ken datang untuk membebaskanmu. Kamu bisa pergi sekarang."
"Apa kamu nggak bisa bicara dengan benar?" tanya Ken. Dia mengangkat kaki untuk menendang Boby, lalu melanjutkan, "Apa maksudmu dengan membebaskannya? Dia nggak bersalah!"
Boby langsung terhuyung, nyaris tersungkur di tanah.
Dia menstabilkan tubuhnya, lalu buru-buru berkata, "Ya, benar, nggak bersalah. Ini salahku. Maafkan aku."
Baru pada saat inilah Alice perlahan membuka matanya dengan lembut. Bibirnya bergerak saat dia berujar, "Barang-barangku."
Ponsel dan tas jarum peraknya sudah disita saat dia dibawa ke sini.
Melihat Alice akhirnya berbicar
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda