Bab 159
"Meskipun dokter sakti tanpa nama bekerja sama dengan rumah sakit kami, dia nggak melakukan praktik medis di sini," ujar Dokter Nando.
Jangankan tentang konsultasi, bahkan menemui mereka saja susah.
"Aku nggak peduli meski kalian mau membunuhku, aku nggak akan percaya pada kalian! Aku nggak akan pergi ke dokter kecuali kalian mengundang dokter sakti tanpa nama. Kalau nggak, aku akan tetap di sini!" kata Nenek Dela.
Nenek Dela menekan tombol rem kursi roda. Tanpa memedulikan citra dirinya, dia marah di koridor rumah sakit. Dia menangis dan berteriak hingga hampir gantung diri. Semua bujukan Amel tidak berguna meski dia membujuk dengan berbagai cara.
Di koridor departemen rawat inap, banyak orang yang datang dan pergi. Semuanya saling pandang dengan pandangan aneh dan saling menunjuk.
Eden yang mendengar suara pun keluar untuk melihat situasi ini. Dia sungguh tidak tahan untuk melihatnya, bahkan tidak ingin mengakui bahwa itu adalah neneknya.
"Kak, bagaimana ini? Nenek sangat keras kepal
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda