Bab 101
"Nggak. Kamu adalah keturunan keluarga Amarta, nggak ada hubungan dengan keluarga Cavali sama sekali. Kamu bebas menjalin hubungan cinta dengan siapa pun," ujar Mitha.
Mitha memegang ponsel Alice. Mengedipkan mata birunya yang khas sambil mencibirkan bibirnya yang kemerahan, lalu menatapnya dengan penuh penasaran.
"Tunjukkan fotonya padaku. Pria tampan mana yang bisa buat peri kecilku jatuh hati padanya," ujar Mitha.
Penampilan Mitha semanis namanya. Rambut panjang bergelombang warna coklat, rongga mata seperti orang Barat, hidung yang mancung, ditambah dengan sepasang mata seperti safir. Dia terlihat seperti boneka Barbie yang keluar dari kotak pajangan.
Sulit bagi orang-orang biasa untuk menolak permintaan dari orang manis seperti Mitha.
Namun, Alice tidak terpengaruh oleh triknya. Dia mengambil kembali ponselnya dan meletakkannya di samping.
"Nggak ada. Jangan bicara sembarangan! Kami berdua nggak mungkin," ujar Alice.
"Kenapa nggak mungkin? Dari perkataanmu, aku merasa dia sangat m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda