Bab 1017
Di sisi lain, kediaman Rumadi, di ruang kerja.
"Mana orangnya?" tanya Marco dengan nada serius saat melihat bawahannya yang kembali memberi laporan.
"Mereka melarikan diri," jawab pemimpin pengawal.
"Delapan orang bahkan nggak bisa menangkap dua orang!" seru Marco dengan nada dingin.
"Tuan Muda terluka. Dia memaksa kami dengan cara melukai dirinya sendiri. Aku melihat lukanya cukup parah, jadi aku nggak berani memaksa terlalu keras. Kemudian, mereka berhasil melarikan diri," ucap pemimpin pengawal menjelaskan.
Ekspresi Marco menjadi serius, dia tidak menyangka bahwa hasilnya akan menjadi seperti ini. Namun, dia tidak mengampuni dan berkata, "Apa dia biasanya jarang dipukul? Sejak kapan kamu jadi begitu penyayang?"
Pemimpin pengawal tidak menjawab.
"Apa kamu akan puas kalau memaksa Ken sampai mati?" tanya Nyonya Winda. Dia yang sedang menguping di luar ruang kerja tidak bisa menahan diri dan masuk ke dalam setelah mendengar bahwa putranya terluka.
Marco mengerutkan kening. Dia bertanya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda