Bab 1004
Di meja makan, Kakek Toni duduk di posisi paling atas, matanya melirik ke arah kursi kosong milik Ken dan bertanya dengan nada dingin, "Di mana Ken?"
Kepala pelayan yang berdiri di samping menjelaskan, "Tuan Ken belum bangun, tadi malam dia pulang agak larut dan minum cukup banyak. Setelah susah payah tertidur, kami memutuskan untuk tidak membangunkannya untuk makan siang."
"Berapa lama lagi dia akan terus berkeliaran tak tentu arah seperti ini? Sudah tiga puluh lebih, tapi masih saja tenggelam dalam dunia gemerlap. Nggak tahu malu! Pergi sana, bangunkan dia!" perintah Kakek Toni, suaranya terdengar tegas dan penuh otoritas.
Nyonya Winda, Ibu Ken, sangat mengenal watak mertuanya. Dia khawatir jika Ken dibangunkan, kakeknya mungkin akan memarahinya habis-habisan. Dia segera mencoba meredakan suasana, "Ayah, jangan marah-marah. Nanti kesehatan Ayah bisa terganggu. Sebentar lagi dia mau tunangan, mungkin dia senang dan ingin merayakan dengan teman-temannya. Setelah menikah dan punya anak,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda