Bab 59
Aroma Joshua semakin dekat dan kuat.
Dulu, Luna mendambakan Joshua untuk menciumnya sendiri. Tetapi pria itu tidak pernah menjadi yang pertama menciumnya setelah tiga tahun menikah.
Apakah itu dalam hidup atau di tempat tidur, Luna selalu menjadi orang yang membuat langkah pertama.
Sebelumnya, dia hanya berpikir bahwa Joshua itu pasif. Namun, pada saat ini, dia akhirnya melihat dengan jelas.
Bukan karena Joshua pasif, pria itu hanya pasif terhadapnya. Sama seperti saat ini, dia baru menjadi pelayan Joshua selama setengah bulan, namun dia bisa menciumnya begitu saja.
Saat memikirkan hal itu, mata Luna menjadi dingin.
Plak!
Saat bibir Joshua menyerempet bibirnya, tamparan keras terdengar di seluruh halaman belakang.
Wajah Joshua ditampar begitu keras hingga kepalanya terayun ke samping. Ekspresinya menjadi gelap saat dia tersadar kembali.
Dia berbalik dan menatap Luna dengan marah. “Beraninya kau menamparku?”
Luna menarik kembali tangannya yang sakit akibat tamparan itu. Dia menatap Jos
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda