Bab 74
Setibanya di halaman, Pak Damian berpesan kepada Leira, "Kalau pemilik makamnya nggak setuju kita lanjutkan penggalian, bilang saja ke dia supaya lebih waspada sama penjarah makam lainnya."
Pemilik makam tidak merasa kehilangan benda bersejarah itu, tetapi pihak lainlah yang merasa sangat menyayangkan hilangnya benda seberharga itu.
Lebih baik benda bersejarah itu dibiarkan terkubur di dalam tanah saja.
Leira mengangguk pertanda setuju.
Pak Damian beserta para rekannya bermalam di sebuah rumah pedesaan yang terletak di sebelah penginapan mereka. Di antara kedua rumah itu, berdiri kokoh sebuah pohon yang diperkirakan usianya mencapai ratusan tahun.
Daun dan cabang pohon itu tumbuh subur dan merentang luas, membentuk semacam payung raksasa yang menghadang sinar matahari dan menciptakan keteduhan di bawahnya.
Anehnya, daun-daun pohon mulai berguguran dengan suara gemerisik, padahal belum memasuki musim gugur.
Zarren berdiri di bawah pohon, kepalanya mendongak ke langit, kedua tangannya me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda