Bab 67
Zayyan tidak bertele-tele. Begitu pintu tertutup, dia langsung bicara. "Setelah menangkap Carlos, tim Investigasi kriminal menginterogasi dia semalaman. Ternyata Carlos ini nggak cuma terlibat dalam pembunuhan, tapi juga pernah menjarah makam."
"Carlos mengakui pembunuhannya, tapi dia sama sekali nggak menyebutkan tentang artefak kuno yang dicurinya."
"Mungkinkah semuanya sudah dia jual?" kata Werdi.
Zayyan menggeleng. "Kalau dijual pun, pasti cuma sebagian. Kami sudah memeriksa catatan transaksi bank Carlos selama ini dan uang-uang itu berasal dari perusahaan yang dia kelola sendiri."
Namun, uang untuk membuka perusahaan seharusnya didapatkan dari penjualan artefak kuno.
Ketika memikirkan artefak-artefak kuno itu dijual, Zayyan terlihat sangat sedih.
Zhafiro menyela ucapan Zayyan dan langsung bercerita panjang lebar, "Carlos pasti masih menyimpan artefak-artefak kuno itu, begitu juga dengan kaki tangannya."
"Leira! Ini semua adalah peninggalan budaya negara kita, saksi sejarah, dan ha
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda