Bab 32
"Makasih!"
Dia berterima kasih dengan nada bicara yang lembut.
Rissa, tak menyadari keasingan di balik nada bicara Zarren, refleks menyembunyikan ekspresi sedihnya, lalu menaruh sorot mata ambigu ke arah Zarren dan Leira.
"Sebelumnya, kamu nggak pernah berhenti bilang benci Leira. Katamu, Leira pasti seorang gadis kampung nggak layak, bahkan sudah pasti kasih tahu Leira soal kehebatan dirimu ketika dia hadir di depanmu."
"Aku nggak menyangka kalau semuanya cuma omong kosong!"
"Ternyata, kamu menyukai Leira, ya!"
Mungkin terlihat bak candaan, ketika itu adalah provokasi.
Leira tampak tenang.
Dia tahu, Rissa adalah orang yang bagaimana, sehingga dia sudah siap secara mental.
Namun, Zarren berbeda. Mendengar kata-kata itu, wajah Zarren tampak merah padam. "Rissa, kamu sudah gila? Apa aku bisa berpikiran begitu terhadap Kak Leira?"
Kak Leira hanya layak untuk dihormati.
Dia tidak berani menaruh pemikiran romansa pada Leira.
'Kurasa nggak ada pria di dunia ini yang pantas buat Kak Leira.'
Z
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda