Bab 497
Dengan wajah penuh rasa sakit hati, dia mengadu, "Kakak Ketiga, jangan percaya omongannya! Dia sengaja menjebakmu di sini, niatnya nggak lain adalah menggoda dan menghasutmu dengan fitnah tentangku. Kakak Ketiga, cepat ke sini! Aku takut dia punya penyakit menjijikkan yang bisa menular padamu!"
Lestari mencibir dengan nada sarkastik, seolah benar-benar khawatir. Beni tidak suka melihatnya mengikuti diam-diam, tetapi tetap saja, dia melepaskan genggamannya pada Nadira.
Tiba-tiba, jemarinya yang panjang ditangkap oleh wanita itu! Nadira tersenyum manis, lalu dengan gerakan mengejutkan, dia justru mendorong pria itu ke dinding!
Dengan tinggi badan 166 cm yang ramping, dia berdiri menghadang pria berpostur tegap hampir 190 cm. Tubuhnya yang lembut menempel erat di pinggang Beni.
Jantung pria itu berdegup keras seolah ditabrak sesuatu. Tatapannya dingin, tetapi darahnya menghangat, membawa sensasi yang mengingatkannya pada sesuatu di masa lalu.
"Apa yang kamu lakukan?" tanyanya dengan jijik

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda