Bab 487
"Nggak ada apa-apa ... hanya teringat urusan pekerjaan yang menjengkelkan," balas Beni buru-buru menutupi pikirannya.
Lestari mengamatinya dengan saksama. Namun, setelah tiga tahun, dia tahu pasti pria ini tidak mungkin melirik wanita lain.
Tidak akan ada wanita yang bisa mengalihkan perhatiannya!
Dia tersenyum lembut, kemudian berkata dengan manja, "Ayo, coba steak yang aku buat sendiri. Dan ini ada sebotol Lafite, sengaja kudatangkan pagi ini dengan penerbangan khusus. Kakak Ketiga, nikmati dulu, ya?"
Sambil berbicara, dia duduk di kursi meja makan dengan tubuh sedikit bersandar, kakinya yang jenjang perlahan melingkari kaki pria itu, mengusapnya dengan gerakan yang penuh godaan.
Beni merasa tidak nyaman. Dia menelan potongan steak dengan ekspresi datar.
Sambil melirik gelas anggur yang dituangkan untuknya, dalam bias merah pekat itu, dia bisa menangkap tatapan penuh maksud dari wanita di hadapannya. Namun, dia langsung menolak, "Nanti masih ada pekerjaan, aku nggak minum."
Lestari m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda