Bab 485
Saat itu, Sherly menyerahkan botol susu dan segera memberi isyarat pada Nadira.
"Itu mustahil anaknya," ujar Yovita dingin, meski raut wajahnya tetap tenang, hanya saja sorot matanya terasa lebih gelap.
Sherly menghela napas pelan, lalu berbisik pada Nadira, "Saat Hazel berusia satu tahun lebih, wajahnya mulai terlihat lebih jelas. Waktu itu aku merasa dia mirip seseorang dan pernah mengungkapkannya, tapi Yovita langsung naik pitam."
"Kenapa?"
Tatapan Yovita makin dingin, bibir mungilnya terkatup rapat.
Sherly menjelaskan, "Tadi aku memang nggak menyebut nama Leon, tapi sebenarnya, dulu dialah orang yang paling ingin membantu Yovita. Sayangnya, Yovita menolak mentah-mentah, bahkan memakinya habis-habisan. Kamu tahu sendiri, Leon itu pangeran dunia hitam, sangat tinggi hati. Setelah itu, dia nggak pernah mencari Yovita lagi."
"Kenapa harus memakinya?" tanya Nadira mengernyit heran. Dalam ingatannya, dari antara saudara-saudara Leon, dialah yang paling rasional dan adil.
Sherly mendesah,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda