Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 472

"Kakak Ketiga, aku nggak sempat memasak pagi ini. Biasanya aku yang mengurus Zea sendirian," kata Lestari. "Aku tahu. Tapi, dia nggak suka masakanmu. Dia memang anak yang sulit diatur. Biar aku saja yang melakukannya," balas Beni. Beni berbicara dengan nada dingin. Namun, dia menyingsingkan lengan bajunya tanpa mengeluh dan berjalan ke dapur dengan tubuhnya yang tinggi. Lestari bahkan menjadi lebih kesal. Selama tiga tahun, mulai dari makanan tambahan hingga makanan rutin, Kakak Ketiga hampir tidak pernah meminta bantuan orang lain. Kadang-kadang dia akan bekerja hingga siang hari dan bergegas kembali untuk memasak makanan karena pencernaan Zea tidak bagus. Jika kelak dia melahirkan seorang anak, apakah Beni akan mencintainya seperti ini? Atau karena anak haram ini adalah peninggalan Nadira? Lestari makin marah saat memikirkan hal ini. Dia menatap anak kecil di meja dengan ekspresi dingin. Dia sengaja menjatuhkan kotak pisau dan garpu di atas meja, garpu itu langsung terbang ke punggun

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.