Bab 447
Nadira menutup mata dengan lemah.
Hasil pemeriksaan sudah bisa ditebak; obat pagi ini tidak bermasalah.
Nadira menggeleng sambil mengejek dirinya sendiri, lalu menatap Beni dengan sedih dan putus asa. "Apa pun yang kukatakan, kamu tetap nggak percaya, 'kan? Ini anakmu! Kalaupun kamu nggak menginginkannya, seenggaknya jangan biarkan Lestari menyakitinya!"
Beni menginginkannya dan karena itulah dia membawanya ke sini. Namun, wanita sialan ini, bagaimana mungkin bisa memahami perasaannya?
"Nona Nadira, aku sudah bilang sejak awal kalau aku akan menerima anak ini dan merawatnya dengan baik. Kenapa kamu terus-menerus memfitnahku?"
Lestari melangkah masuk dengan tenang, menatap pria itu, lalu menyindir, "Mungkin suasana hatimu sedang buruk, makanya menyulitkan dokter dan perawat? Padahal rekaman CCTV dan obatnya nggak ada masalah. Kakak Ketiga sudah menjelaskannya dengan sabar."
"Atau sebenarnya kamu cuma ingin keluar? Kudengar semalam sahabatmu sampai menghadang Sada untuk menanyakan soal R

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda