Bab 445
Malam harinya, Nadira meringkuk di ruang perawatan tanpa jendela. Wajahnya pucat dan ekspresinya bingung.
Krek!
Pintu tiba-tiba terbuka, seorang perawat masuk sambil membawa makanan dan berkata dengan nada ramah, "Nona Nadira, makanlah sedikit."
Nadira melirik makanan itu, tetapi makanan itu sudah dingin.
Dia segera menjadi waspada, menatap perawat wanita yang mengenakan masker itu, lalu tiba-tiba menjatuhkan makanan itu. "Kamu dikirim oleh Lestari, 'kan?"
Tatapan perawat wanita itu tampak kejam, lalu dia berkata dengan polos, "Nona Nadira, aku hanya seorang perawat biasa. Pak Lionel meminta kami untuk merawatmu dengan baik. Tolong jangan mempersulit kami."
Nadira mengabaikannya. Melihat pintu terbuka, dia berlari keluar dengan cepat.
Tanpa dia sadari dua orang satpam muncul di pintu dan menariknya kembali.
"Lepaskan aku, lepaskan aku!" jeritnya hingga tak ada lagi kewarasan yang tersisa.
Perawat wanita itu membereskan piring-piring itu dan segera pergi.
Tak lama kemudian, Nadira menya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda