Bab 433
Lestari tidak bisa membohonginya lagi dan hanya bisa berkata dengan kesal, "Aku juga nggak tahu apa yang terjadi, padahal aku sudah sengaja menghindari malam ini!"
"Kamu harus beristirahat dengan baik selama menstruasi. Nggak perlu terlalu terburu-buru pada masalah ini," ujar Beni.
Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkannya, Beni merasa lega. Dia merangkul bahu Lestari sambil berkata, "Lagi pula suasana hatiku juga sedang kurang baik malam ini. Aku nggak ingin meninggalkan kesan buruk padamu. Lestari, tidurlah lebih awal!"
Nada bicaranya terlalu tenang.
Lestari sangat pintar. Tiba-tiba dia teringat dengan semangkuk teh jahe tadi ... Tatapannya membeku dan menatap Beni dengan tatapan pucat.
Tatapan Beni sangat lembut dan juga tidak menghindarinya. Tampak ada sesuatu yang hebat di dalam tatapan matanya yang tenang.
Lestari mengepalkan tangannya, tetapi dia tidak berani bertanya pada Beni.
Beni memakaikan bajunya, menggendongnya ke tempat tidur dan dengan lembut menidurkannya sambil m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda