Bab 417
Beni memijat pelipisnya, mengingat semua yang telah dilakukan Lestari untuknya. Nada suaranya melembut, "Nggak apa-apa, aku sudah berjanji akan mengadakan pernikahan yang megah dan aku akan menepatinya."
"Kakak Ketiga, kamu memang yang terbaik!" seru Lestari sambil bersandar manja sambil memijat pundaknya.
Di bawah, para bawahan menyaksikan kejadian itu. Beni menahan keinginan untuk menarik diri. Bagaimanapun, dia tak bisa membuat Lestari kehilangan muka di depan umum.
Namun, matanya yang hitam pekat sedikit menyipit karena merasa bahwa semua ini terasa begitu asing.
Apa yang awalnya hanya sebuah pertunangan untuk mempermalukan wanita itu, kini perlahan menjadi kenyataan.
Dia berkata pada dirinya sendiri untuk mengendalikan pikirannya. Pada Lestari, dia memiliki tanggung jawab seumur hidup. Lagi pula, dia sudah berjanji pada orang tua gadis itu untuk menikahinya.
Gagasan bodoh yang dulu sempat melintas dalam pikirannya untuk membatalkan pertunangan demi wanita itu tak boleh muncul lagi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda