Bab 415
Mendengar jawabannya, Nadira merasa lega, mengira Ronald memang setuju untuk memberi tahu keluarga mereka setelah pertunangan selesai dan situasi sudah lebih stabil.
"Terima kasih sudah membantu mencarikan apartemen. Sebagai balasannya, aku traktir makan, ya?"
"Dengan senang hati. Aku juga berharap kamu bisa membiayai makanku dalam jangka panjang," jawabnya santai.
Nadira tidak bisa menahan tawa. "Aku baru tahu kalau Pak Ronald bisa bercanda seperti orang biasa," ujarnya.
"Aku memang nggak banyak pengalaman soal cinta, jadi jangan menertawakanku," katanya ringan, memperlihatkan deretan giginya yang rapi sambil mundur dari parkiran.
Di dalam restoran, mereka memilih ruang VIP yang tenang. Setelah duduk dan menunggu makanan, Nadira akhirnya mengutarakan pertanyaan yang sejak tadi ada di kepalanya.
"Lima hari lagi pertunangan kita. Kamu mau mengadakan acara resmi atau cukup mengumumkannya secara pribadi?" tanyanya.
Dia tidak ingin mencari masalah. Jika keluarga besar Avalon ikut campur, a

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda