Bab 358
Ketika memberikan anggur itu, Sada melihat luka-luka yang dia buat sendiri di lengan pria itu.
Sada terkejut. "Pak Lionel ... "
Beni menekan alisnya, tetapi tatapannya sangat dalam. Lalu, dia tiba-tiba memerintahkan, "Panggil Leon ke sini."
"Tuan Leon lagi ada di jalan," ucap Sada.
"Orang yang menyentuh Nadira malam ini, sudah ditangani," katanya sambil memejamkan mata.
Sada menghela napas dalam hati, merasa bingung dan tak berdaya.
Pintu ruang kerja ditutup.
Leon dan Yansen tiba dengan cepat.
Mereka baru saja mendengar tentang apa yang terjadi di pertemuan puncak. Meskipun sekarang Yansen sangat membenci Nadira, dia merasa Beni membuat wanita ini terlihat sangat menyedihkan di pertemuan puncak.
"Nggak disangka, Kakak Ketiga akan sekejam ini. Pantas saja dia ini seorang tokoh besar," kata Yansen.
"Tapi, Pak Lionel juga meminta Tuan Leon untuk menghancurkan semua bajingan itu."
Leon menggelengkan kepala, lalu mengerutkan alisnya. "Tindakan gila seperti ini sangat mudah dipahami. Di satu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda