Bab 199
Larut malam, Yansen memesan makanan hotel bintang lima untuk ibu hamil.
Karena baru selesai operasi, Beni belum boleh makan, membuat Nadira merasa kasihan hingga memutuskan makan diam-diam dengan membelakangi Beni.
Tak lama, seseorang masuk membawa tempat tidur pendamping yang empuk dan menaruhnya tepat di sebelah tempat tidur Beni.
Nadira yang kebingungan langsung bertanya, "L, kamu nggak mau memanggil perawat?"
"Dengan kamu di sini, kenapa harus panggil perawat? Kamu pikir cari uang itu gampang?" ucap pria itu dengan mata terpejam dan bibir pucat.
Oke, tinggal di kamar VIP yang biayanya puluhan juta per jam, tetapi tidak mau bayar perawat. Nadira sebenarnya tidak keberatan untuk lelah, tetapi kejadian di kamar mandi tadi, itu sangat merepotkan.
Walaupun secara hukum mereka adalah pasangan suami-istri, kenyataannya mereka belum pernah berhubungan intim, bahkan hubungan emosional mereka pun masih tahap awal.
Nadira tampak sangat malu.
Pria itu melirik wanita muda yang sedang hamil, lal
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda