Bab 190
Dalam keadaan bingung, Nadira diperiksa dengan hati-hati oleh seorang dokter wanita. Obat tradisional yang digunakan hanya dihirup dan tidak memengaruhi darah. Setelah meminum obat penawar racun, janin dalam kandungannya pun aman.
Tidak ada luka baru di tubuhnya, kecuali bibirnya yang sedikit tergores dan ada beberapa luka di sekitar mulutnya.
Dokter wanita itu memberikan salep dingin dan mengingatkannya agar berhati-hati saat mandi.
Nadira terdiam dengan perasaan sangat malu.
Dia terlelap dalam keadaan bingung.
Begitu matahari terbit, dia secara otomatis ingin mengecek ponselnya, tetapi baru menyadari jika ponselnya sudah disita oleh pria itu.
Apakah pria itu sengaja ingin memutuskan semua kontaknya dengan dunia luar?
Nadira hampir gila.
Padahal dirinya tidak melakukan kesalahan apa pun, justru dia yang menjadi korban. Dia hampir kehilangan reputasinya, tetapi dia malah dikurung.
Di zaman sekarang, masih ada hukuman seperti ini?
Nadira merasakan bukan hanya penghinaan, tetapi juga ket
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda