Bab 172
"Bagaimana ini? Kenapa tiba-tiba merasa dia yang begitu kaya sedikit tampan? Sepertinya aku jatuh cinta padanya," ujar Nadira sambil mengusap wajahnya.
Yovita menarik sudut bibirnya dengan tajam dan merespon, "Nadira, cara kamu mencintai uang benar-benar sangat materialistis!"
"Ini hobiku, dia kemarin masih menemani aku makan malam ... Waktu pertama kali kenal dia, aku tidak tahu kalau L sebesar ini, bukankah kamu juga bilang dia itu orang yang tidak produktif?"
"Berapa banyak uang yang kamu butuhkan agar tidak melaporkan ke L?"
Nadira tersenyum dan berkata, "Baiklah, aku akan menutup teleponnya. Hari ini ada kerja sama penting yang harus aku bahas."
Setelah memperbaiki pikirannya, dia segera menghubungi teman kuliahnya, Yafi. Pria yang memberinya kartu nama di klub hari itu.
Yafi baru saja kembali dari luar negeri dan membuka perusahaan batu permata. Saat ini, Ruby sangat membutuhkan produksi dan ingin menarik sejumlah besar perhiasan palsu dari pasaran. Tentu saja, Nadira langsung te
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda