Bab 159
Leon menunduk, pandangannya menyapu Yovita sekilas dari balik kacamata dinginnya. Tanpa berkata apa-apa, dia memutar tubuh, hendak pergi dengan sikap yang jelas-jelas tak sabar.
"Tuan Leon?" panggil Yovita dengan suara bingung. Dia bertanya, "Apa aku pernah membuatmu marah? Kenapa kamu mengabaikanku?"
"Bagus, gadis bodoh ini benar-benar lupa segalanya," gerutu Leon dalam hati.
Di sisi lain, anak buah Leon berusaha keras menahan tawa. Wanita ini benar-benar tanpa malu dan tak tahu diri. Siapa yang bisa melupakan malam itu, saat dia hampir "menaklukkan" Tuan Leon? Kemeja dan ikat pinggang Leon bahkan berantakan gara-gara dia!
Namun, Leon tetap berjalan pergi dengan wajah dingin tanpa memedulikannya. Yovita, yang tak mendapat jawaban, merasa makin bingung. Setelah merenung sejenak, dia memutuskan untuk tidak terlalu banyak berurusan dengan pria ini. "Dia seperti membawa aura gelap dan bahaya," pikirnya. Lebih baik menjauh sebelum ada masalah. Yovita pun dengan cepat meninggalkan tempat it
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda