Bab 119
Hanya memikirkan bagaimana Eloise dan Sean menatapnya membuat Madeline tersedak.
Menyadari ada yang tidak beres, Meredith segera mengambil kertas itu dari tangan Madeline. Dia sama sekali tidak terkejut ketika melihat hasil tesnya, sebaliknya, dengan amarah membara dia merobek kertas itu sampai hancur. Dengan jentikan tangannya, potongan-potongan kertas berhamburan tertiup angin.
“Madeline, dasar perempuan hina kau!”
Meredith menggunakan semua kekuatannya dan mencengkeram leher Madeline, matanya begitu berbisa hingga dia tampak seperti ingin menguliti Madeline hidup-hidup.
Namun, Madeline tetap saja tertawa, gigi-giginya yang putih berlumuran darah segar yang juga mewarnai bibir pucatnya hingga berwarna merah darah.
“Meredith, kau benar-benar cuma barang tiruan." Madeline mengucapkan kata-kata itu dengan lembut, tapi tajam menggores di telinga Meredith ketika dia mendengarnya.
Meredith mengirimkan sebuah tamparan ke wajah Madeline yang terluka, sembari melebarkan mata besarnya di dep
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda