Bab 90

Jeremy berkata sembari duduk. Meredith pura-pura menarik pria itu. “Jeremy, aku pikir itu bukan ide yang bagus. Maddie terlihat tidak senang.” Madeline ingin sekali melemparkan gelas jusnya ke wajah Meredith. Ia ingin menanyakan padanya, matanya yang sebelah mana yang melihat kalau ia tidak senang dengan hal ini? Di tengah keheningan, Madeline mendengar Jeremy berkata tenang, “Memangnya siapa dia berani menolak kita?” Hehe. Yeah, siapa dia? Dirinya selalu tidak ada artinya di hadapan Jeremy. Ketika Meredith melihat Madeline tidak berani mengatakan apa-apa, dia merasa sangat puas. Gadis itu meletakkan tasnya dan hendak duduk di sebelah Madeline. Namun, dia tidak menyangka Jeremy sudah lebih dulu menduduki kursi incarannya. Meredith kaget, di sisi lain, Madeline juga tidak kalah kaget. Namun, berdasarkan identitas mereka, tidak ada yang salah dengan Jeremy duduk di sebelah Madeline. Meskipun merasa sangat kesal dengan hal ini, Meredith tidak berani membuat keributan. Jadi, dia hanya bisa

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.