Bab 777
Madeline tak pernah menyangka akan ada hari di mana dia akan mengambil inisiatif untuk mencium pria ini.
Namun, perasaan itu di luar kendalinya.
Hal yang sama juga berlaku buat Jeremy.
Meskipun ada suara di benaknya yang mengatakan kepadanya bahwa dia tidak mengenal atau mencintai wanita ini, tubuhnya secara naluriah ingin dekat dengannya. Dia bahkan ingin memiliki segala yang ada pada wanita ini.
Lampu di kamar padam dan hanya ada cahaya bulan yang dingin dan kabur.
Salju turun di luar jendela dan langit sedingin es bergeser, tapi hati Madeline dan Jeremy berapi-api dan panas membara.
Hanya saja perlakuan lembut Jeremy pada saat ini telah mengingatkannya pada perilaku biadab pria ini dulu.
Selama tahun-tahun itu, pria ini tidak pernah begitu menghargainya.
Jeremy sedang mencium Madeline ketika dia tiba-tiba merasakan air mata asin di kedua sudut mata Madeline.
"Ada apa?" Suara Jeremy yang rendah dan lembut menyelinap ke telinganya seperti malam yang dingin.
Madeline membuka kedua mata
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda