Bab 627
Setelah memberikan pernyataan, Madeline meninggalkan kantor polisi dan menemukan Jeremy menunggunya di dekat pintu masuk.
Pria itu berdiri di bawah matahari dengan mata terpejam. Dia sepertinya sedang tenggelam dalam pikirannya.
Warna kulit pipinya yang cerah menunjukkan warna kemudaan.
Pemandangan serupa tiba-tiba terlintas di benak Madeline, seolah-olah dia juga menatap Jeremy yang berasal dari sekian tahun lalu dari jauh.
Dia mencoba memikirkannya lebih dalam, tapi itu hanya mengakibatkan sakit kepala.
Dia tahu bahwa ini kemungkinan besar merupakan gejala sisa dari kecelakaan mobil itu.
Mungkin hanya setelah dia bisa mengingat semua memorinya, rasa sakit itu akan mereda.
Madeline berjalan ke arah pria itu, menyadari bahwa Jeremy sedang menatap cincin kawin di jari manis kirinya.
Kedua sudut mata pria itu dipenuhi dengan pemujaan saat sepasang bibirnya melengkung dengan riang.
Belum lama berselang, Jermey telah mengklaim dengan pasti bahwa dia adalah istrinya yang sah. Penas
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda