Bab 56
Cengkeraman Jeremy sangat kuat. Dan meskipun Madeline meronta-ronta ingin membebaskan diri, ia tetap dipaksa masuk ke dalam mobil.
Madeline tidak tahu kapan pria ini berhenti berpikir kalau ia akan mengotori mobilnya. Sekarang dia bahkan membolehkannya duduk di kursi depan.
Langit tiba-tiba menjadi suram. Tak lama kemudian, diikuti dengan angin kencang dan hujan deras.
Suasana hati Madeline mulai terdampak. Setiap kali hujan deras, ia akan ingat malam saat ia dipaksa melahirkan sebelum waktunya.
Di dalam ruangan sempit, rasa takut di dalam hatinya semakin membesar. Ia tidak mau melihat lagi malam kelam itu, malam berdarah yang memisahkannya dengan putrinya.
“Jeremy, kemana kau akan membawaku? Apa kau berencana membunuhku juga karena aku menolak menceraikanmu? Aku tidak akan membiarkanmu berhasil lagi.
Ia tidak boleh mati. Ia belum membalaskan dendam putrinya!
Jeremy sepat-cepat mengunci pintu mobil dan menginjak rem.
“Madeline, apa kau sudah gila?” Pria itu mengerutkan alisnya dan mena
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda