Bab 455
Praang!
Cangkir teh di tangan Eloise tergelincir dan pecah menghantam lantai.
Tangannya yang lemas membeku di udara dan tak bisa digerakkan.
“A-apa kau bilang… Vera adalah Maddie…” Eloise bergumam saat air mata dengan cepat menggenangi kedua matanya dan memburamkan pandangannya. Satu-satunya hal yang bisa dia lihat sekarang hanyalah wajah menawan Madeline.
Eloise tak mencurigai apa pun. Wajar kalau dia berharap putrinya masih hidup dan baik-baik saja di dunia ini. Ditambah lagi, selama periode ini, dia sudah mulai menyukai Vera.
Dia tahu dirinya seharusnya gembira, namun entah mengapa, hatinya merasakan sakit yang tak tertahankan.
Sean keluar saat mendengar suara sesuatu pecah. Ketika melihat Eloise berdiri di sana tampak kusam dan lesu sembari terisak, dia mendekat dengan perasaan khawatir dan penasaran.
“Ada apa, Ellie? Kenapa kau menangis?” Sean prihatin. Dia menatap Jeremy dengan bingung. “Mr. Whitman, kapan kau tiba di sini? Kenapa Ellie begitu sedih? Apa kau mau membawa Jack pula
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda