Bab 258
Ia baru saja mulai membangun rencananya untuk balas dendam, jadi ia tidak akan membiarkan apa pun mengganggunya.
Jeremy menjawab panggilan telepon itu namun tak melepaskan pegangannya di tangan Madeline. Ia tak bisa melarikan diri meskipun ia ingin.
Ia menatap Jeremy yang sekarang mulai mengerutkan kening. Lalu, nada suara pria itu menjadi dingin. “Apa? Jackson hilang?”
Saat Madeline mendengar ini, jantungnya serasa melewatkan satu detakan.
‘Jackson hilang lagi?’
Ia ikut mulai merasa khawatir.
Ketika dirinya termenung, Jeremy mendekat dengan kening berkerut. “Putraku hilang lagi, tapi aku yakin kau akan bisa menemukan dia.”
“Saya?” Madeline terkejut. Akan tetapi, ia tak mau mendebat pria ini. Jantungnya yang berpacu mengatakan padanya bahwa dirinya juga ingin tahu keberadaan Jackson. “Saya bisa ikut mencari Jack bersama Anda.”
“Ayo kita pergi kalau begitu,” sahut Jeremy, melepaskan tangannya. Kemudian, pria itu memakaikan mantelnya di atas mantel tipis Madeline.
Sikap ini mengejutkan M
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda