Bab 242
Lilian memanggil dengan suara jernihnya, wajah gadis kecil itu hampir sama persis dengan Madeline.
Jeremy berjongkok dan mengusap kepala mungil itu.
“Halo, Lilly. Aku ayah Jackson.”
“Aku ingat kamu.” Gadis kecil itu mengedipkan mata jernihnya. “Apa kau kesini untuk bermain bersamaku, Tuan yang baik?”
Jeremy tersenyum hangat lalu mengeluarkan sebuah boneka dari saku celananya.
“Hari ini aku yang mengantarkan Jackson, karena aku sudah di sini jadi aku sekalian menemuimu. Ini untukmu.”
“Wow, kelinci yang imut!” Lilian benar-benar tertarik dengan boneka halus itu.
Menggunakan kesempatan ini, Jeremy mencabut sehelai rambut dari kepala Lilian.
Menatap wajah polos dan menggemaskan di hadapannya ini, dia punya terlalu banyak pengharapan dan kerinduan di dalam hatinya.
Jeremy kemudian mendatangi sebuah klinik pemeriksaan DNA dengan perasaan yang tak terlukiskan di hatinya. Dia menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya untuk mempercepat proses tes itu.
Pegawai klinik memberitahunya kalau proses itu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda