Bab 2121
Madeline berdiri dan mengulurkan tangannya ke Hannah.
“Bangun.”
Mendengar Madeline mendesaknya, Hannah mengangkat kepalanya dan dengan linglung menatap tangan Madeline yang terulur di depannya.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Apa ini juga halusinasinya?
“Meskipun kita tidak bisa menjadi teman, kita tidak harus menjadi musuh, bukan?”
Madeline bertanya sambil tersenyum lebar, dan tangannya bergerak semakin mendekati Hannah.
Dalam hati Hannah merasa makin malu saat melihat senyum hangat Madeline.
“Maafkan aku.”
Akhirnya, dua kata itu keluar dari mulut Hannah.
Dia tidak terlihat bercanda sedikit pun atau menampakkan kemunafikan. Permintaan maaf ini sepenuhnya tulus.
Madeline melengkungkan bibirnya menjadi senyuman. “Aku terima permintaan maafmu.”
Sambil mengatakan itu, dia dengan ringan menggoyangkan tangan Hannah.
Seketika itu juga Hannah mengerti apa yang dimaksud Madeline, dan dia akhirnya mengulurkan tangannya lalu dengan lembut menggenggam tangan Madeline.
Di saat ini, dia merasakan telap
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda