Bab 1646
Kalimat itu keluar dari mulut Madeline dengan begitu natural, namun menusuk ke dalam hati Jeremy.
Dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak mengingat perilakunya yang tidak pantas.
Madeline selalu memandangnya sebagai suaminya dan pria yang paling dia cintai. Namun, dia menolak mengakui status wanita itu.
Ketika memikirkan hal ini, dia tak tahu apakah itu isapan jempol dari imajinasinya tetapi tiba-tiba, dia merasakan sakit yang tajam di jantungnya. Kemudian, rasa sakit tumpul yang familier menyapu dirinya. Dia bahkan mulai merasa sulit bernafas.
Madeline langsung menyadari perubahan ekspresi Jeremy. Dia memegang lengan pria itu erat-erat, bertanya, "Jeremy, ada apa?"
Jeremy tidak ingin Madeline khawatir. Dia ingin menyembunyikan fakta bahwa dia merasa sangat kesakitan, tetapi nafasnya yang sesak membuatnya tidak memiliki energi untuk berbicara.
Melihat warna kulit Jeremy yang makin memburuk, Madeline mulai panik. “Ada apa, Jeremy? Apa yang sedang terjadi? Katakan padaku dari mana rasa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda